Kenaikan harga BBM beberapa waktu lalu tentu saja ikut berdampaka dengan naiknya harga beberapa barang atau kebutuhan yang kita pakai sehari-hari seperti harga makanan. Walaupun pada kenyataannya sekarang harga BBM sudah diturunkan lagi, tapi tidak serta merta juga ikut menurun harga-harga yang sudah ikut sempat naik tersebut. Sepertinya harga yang sudah bakal kadung tersebut tidak akan pernah turun lagi.
Sebagai karyawan dengan gaji yang hanya sesuai standar UMR Jogja, saya harus mengantisipasi kenaikan harga tersebut dengan cara berhemat. Perlu digaris bawahi lagi, harus sangat berhemat. Gaji yang sudah pas-pasan tersebut harus dikurangi dengan potongan karena saya mempunyai utang tanggungan yang saya harus bayar kepada kantor setiap bulan. Hampir separo gaji saya dipotong untuk membayar kewajiban tersebut. Mau tidak mau harus tetap mau, gaya hidup hemat harus segera saya jalani.
Cara menghemat pertama yang saya lakukan adalah dengan naik sepeda saat pergi ke kantor. Tempat tinggal saya sekarang jaraknya hanya sekitar 5 km dari kantor. Jadi tidak terlalu menghabiskan tenaga kalau setiap harinya harus mengayuh sepeda bolak-balik kosan. Strategi kedua adalah dengan membeli roti tawar dan mengurangi makan ditempat dengan harga yang cukup mahal dan tidak makan diangkringan. Kenapa menghindari makan diangkringan? Karena jika dihitung-hitung, makan di angkringan itu jatuhnya justru akan lebih mahal. Porsi nasi diangkringan yang sangat sedikit tentu saja tidak akan membuat kita kenyang, mau tidak mau kita harus tetap nambah. Kalau seperti itu, lebih baik makan di warung sekalian. Dengan harga yang sama kita bisa mendapatkan makanan dalam porsi yang lebih banyak tentunya.
Semoga teori pengiritan ini bisa dipertahankan sampai saya bisa menjadi kaya di kemudian hari, :D
Sebagai karyawan dengan gaji yang hanya sesuai standar UMR Jogja, saya harus mengantisipasi kenaikan harga tersebut dengan cara berhemat. Perlu digaris bawahi lagi, harus sangat berhemat. Gaji yang sudah pas-pasan tersebut harus dikurangi dengan potongan karena saya mempunyai utang tanggungan yang saya harus bayar kepada kantor setiap bulan. Hampir separo gaji saya dipotong untuk membayar kewajiban tersebut. Mau tidak mau harus tetap mau, gaya hidup hemat harus segera saya jalani.
Cara menghemat pertama yang saya lakukan adalah dengan naik sepeda saat pergi ke kantor. Tempat tinggal saya sekarang jaraknya hanya sekitar 5 km dari kantor. Jadi tidak terlalu menghabiskan tenaga kalau setiap harinya harus mengayuh sepeda bolak-balik kosan. Strategi kedua adalah dengan membeli roti tawar dan mengurangi makan ditempat dengan harga yang cukup mahal dan tidak makan diangkringan. Kenapa menghindari makan diangkringan? Karena jika dihitung-hitung, makan di angkringan itu jatuhnya justru akan lebih mahal. Porsi nasi diangkringan yang sangat sedikit tentu saja tidak akan membuat kita kenyang, mau tidak mau kita harus tetap nambah. Kalau seperti itu, lebih baik makan di warung sekalian. Dengan harga yang sama kita bisa mendapatkan makanan dalam porsi yang lebih banyak tentunya.
Semoga teori pengiritan ini bisa dipertahankan sampai saya bisa menjadi kaya di kemudian hari, :D
0 comments