Ini sebenarnya bukan pertama kali Jogja mati lampu, sudah cukup sering. Tapi mungkin kali ini beda, karena seluruh wilayah di Jogja semuanya mati lampu. Berdasarkan yang saya baca di twitter, matinya lampu diseluruh wilayah Jogja disebabkan oleh karena tersambarnya gardu induk yang ada di Ungaran tersambar oleh petir. Ternyata bukan hanya Jogja saja yang lampunya mati, tapi sampai juga ke kampung halamanku di Batang, Jawa Tengah.
Mati listrik total di Jogja dimulai sekitar pukul 17.00, tapi sebenarnya listrik sudah sempat mati duluan pada siang hari. Suasana siang yang sudah sangat panas memjadi lebih panas lagi karena AC yang tidak bisa difungsikan. Pekerjaan juga menjadi terbengkelai karena internet juga ikut mati. Ya, pekerjaan saya sangat bergantung kepada jaringan internet yang ada.
Suasana Jogja dari sore hingga malam tadi sempat gelap gulita. Hanya beberapa gedung atau rumah saja yang masih terang benderang karena mereka memiliki genset sendiri. Lampu merah dibeberapa tempat memang tidak ikut mati karena menggunakan teknologi tenaga surya. Tapi dibeberapa tempat lampu merah mati dan tidak ada polisi yang mengatur lalu lintas. Sudah bisa terbayang bagaimana kesemrawutan yang ditimbulkan karena tidak ada yang mau mengalah satu sama lain.
Sore itu Jogja sempat diguyur gerimis sampai hujan ringan yang mengakibatkan jalanan licin. Sempat ada satu kecelakaan yang saya lihat di Jalan Kaliurang. Saya kurang tau penyebab pastinya, tapi mungkin karena jalanan yang gelap dan licin. Karena saya sendiri juga hampir terjatuh saat menghindari pongendara lain yg akan menyebrang. Mengerem mendadak dalam keadaan jalanan paving block yang licin membuat motor saya oleng. Beruntung tidak terjadi kecelakaan.
Saya jadi berpikir betapa listrik sekarang ini sudah menjadi sebuah kebutuhan pokok bagi manusia. Tanpa adanya listrik, sulit bagi kita untuk bisa terus hidup. Banyak aspek kehidupan kita yang sangat bergantung kepada listrik.
Mati listrik total di Jogja dimulai sekitar pukul 17.00, tapi sebenarnya listrik sudah sempat mati duluan pada siang hari. Suasana siang yang sudah sangat panas memjadi lebih panas lagi karena AC yang tidak bisa difungsikan. Pekerjaan juga menjadi terbengkelai karena internet juga ikut mati. Ya, pekerjaan saya sangat bergantung kepada jaringan internet yang ada.
Suasana Jogja dari sore hingga malam tadi sempat gelap gulita. Hanya beberapa gedung atau rumah saja yang masih terang benderang karena mereka memiliki genset sendiri. Lampu merah dibeberapa tempat memang tidak ikut mati karena menggunakan teknologi tenaga surya. Tapi dibeberapa tempat lampu merah mati dan tidak ada polisi yang mengatur lalu lintas. Sudah bisa terbayang bagaimana kesemrawutan yang ditimbulkan karena tidak ada yang mau mengalah satu sama lain.
Sore itu Jogja sempat diguyur gerimis sampai hujan ringan yang mengakibatkan jalanan licin. Sempat ada satu kecelakaan yang saya lihat di Jalan Kaliurang. Saya kurang tau penyebab pastinya, tapi mungkin karena jalanan yang gelap dan licin. Karena saya sendiri juga hampir terjatuh saat menghindari pongendara lain yg akan menyebrang. Mengerem mendadak dalam keadaan jalanan paving block yang licin membuat motor saya oleng. Beruntung tidak terjadi kecelakaan.
Saya jadi berpikir betapa listrik sekarang ini sudah menjadi sebuah kebutuhan pokok bagi manusia. Tanpa adanya listrik, sulit bagi kita untuk bisa terus hidup. Banyak aspek kehidupan kita yang sangat bergantung kepada listrik.
0 comments