Kembali ada satu lagi yang membuat saya kagum sama teman saya Didin dan Amir. Bukan bukan, bukan karena mereka rajin ibadah dan taat beragama. Tapi karena mereka punya hati yang sangat baik. Bukan mau lebay, tapi memang mereka punya hati yang sangat baik. Salut sama mereka berdua, aku belum tentu bisa bersikap seperti mereka.
Begini nih cerita
Amir waktu itu lagi jalan-jalan. Nah dari jauh itu terdengar suara kucing yang mungkin kalau kaya bayi itu lagi nangis, dia kemudian mencari asal dari sumber suara tersebut. Ternyata pas dilihat adalah 2 ekor anak kucing yang meringkuk didalam tempat sampah karena dibuang oleh seseorang. Sebenarnya ada 5 anak kucing yang ada didalam tempat sampah tersebut, tetapi sayang yang tiganya sudah mati duluan sebelum sempat diselamatkan. Umur kucing tersebut kira-kira baru sekitar 3 harian. Akhirnya Amir membawa dan menyerahkan kucing tersebut kepada Didin.
Mereka berdua membelikan dot dan susu untuk kucing tersebut. Kucing umur segitu kan belum bisa mengambil minuman sendiri. Mereka merawat kucing tersebut dengan penuh kasih sayang layaknya mereka merawat anak mereka sendiri. Saya tau sekali kalau Didin dari dulu alergi sama yang namanya bulu kucing, tapi demi kemanusian (bukan kemanusiaan juga sih tapi kekucingan) dia rela buat merawat kucing tersebut dirumah. Kasian katanya kalau mereka dibuang, tega banget orang yang ngebuang kucing-kucing tersebut.
Saya tau mereka berdua bukan orang yang relijius, tapi bukan berarti mereka tidak punya kebaikan dan moral. Tidak perlu jadi orang relijius dulu untuk jadi orang baik. Karena orang yang relijius belum tentu juga melakukan hal yang seperti mereka lakukan. Kebaikan tidak bisa selamanya dilihat dari tingkat kerelijiusan seseorang.
Begini nih cerita
Amir waktu itu lagi jalan-jalan. Nah dari jauh itu terdengar suara kucing yang mungkin kalau kaya bayi itu lagi nangis, dia kemudian mencari asal dari sumber suara tersebut. Ternyata pas dilihat adalah 2 ekor anak kucing yang meringkuk didalam tempat sampah karena dibuang oleh seseorang. Sebenarnya ada 5 anak kucing yang ada didalam tempat sampah tersebut, tetapi sayang yang tiganya sudah mati duluan sebelum sempat diselamatkan. Umur kucing tersebut kira-kira baru sekitar 3 harian. Akhirnya Amir membawa dan menyerahkan kucing tersebut kepada Didin.
Mereka berdua membelikan dot dan susu untuk kucing tersebut. Kucing umur segitu kan belum bisa mengambil minuman sendiri. Mereka merawat kucing tersebut dengan penuh kasih sayang layaknya mereka merawat anak mereka sendiri. Saya tau sekali kalau Didin dari dulu alergi sama yang namanya bulu kucing, tapi demi kemanusian (bukan kemanusiaan juga sih tapi kekucingan) dia rela buat merawat kucing tersebut dirumah. Kasian katanya kalau mereka dibuang, tega banget orang yang ngebuang kucing-kucing tersebut.
Saya tau mereka berdua bukan orang yang relijius, tapi bukan berarti mereka tidak punya kebaikan dan moral. Tidak perlu jadi orang relijius dulu untuk jadi orang baik. Karena orang yang relijius belum tentu juga melakukan hal yang seperti mereka lakukan. Kebaikan tidak bisa selamanya dilihat dari tingkat kerelijiusan seseorang.
0 comments